RSS

Kisah Trader Sebagai Penggembala Market

CERITA TRADER IBARAT PENGGEMBALA TERNAK






Seorang trader ibarat penggembala hewan ternak. lho ko bisa ?
Logikanya gini, harga flat atau sideway itu ibarat hewan gembala yang ada di dalam lapangan gembalaan yang sekelilingnya di pagar. pagar barat dan timur di pagar permanen pake tembok yang tinggi dan tidak mungkin hewan lewat situ (Harga kan bergerak nya kalo ga naik ya turun dan ga ke samping).

Jalan yang mungkin di lewati hewan untuk kabur tinggal utara (trend naik) dan selatan (trend turun). selama hewan masih ada di lapangan (sideway), janganlah di kejar-kejar nanti begitu hewan kabur (breakout) kita sudah kehabisan tenaga (floating minus) dan tidak ada dana lagi untuk pasang open posisi bahkan bisa terjadi MC bila op kita berlawanan arah dengan trend setelah terjadi breakout.
Baru setelah terlihat hewan tidak ada dilapangan (break), kita cek di tempat gembala, kira2 hewan nya kabur lewat pagar utara apa pagar selatan. kalo yang jebol (tembus/break) pagar utara (trend naik) maka tinggal di kejar ke utara (pasang buy) dan jika yang jebol pagar selatan (trend turun) maka kita siapkan peluru untuk pasang sell. jika floating pun ga akan terlalu lama dan ada kesempatan untuk memasang jaring yang banyak.

Cuma harus diingat betul bahwa saat yang tepat untuk op bukanlah saat terjadi trend yang ditandai dengan adanya breakout (tembus) pada salah satu support (lembah) atau resisten (puncak) terdekat. tapi tunggu dulu hingga adanya pelemahan trend dan cenderung berbalik atau retrace lah istilahnya.
untuk mengetahui seberapa jauh retracenya maka kita gunakan tool bawaan MT4 yang bernama Fibonacci Retracement dan amati level-level yang ada. selama harga tidak mampu menembus batas akhir level fibo yakni di level 61.8 maka itu masih di kategorikan retrace. Akan tetapi bila sudah tembus level 61.8 ada kemungkinan bisa menembus level 0 yang mengindikasikan harga akan berbalik arah (reversal) dan bukan balik sementara (retrace).
Kita lakukan open posisi di level-level yang ada setelahnya terlihat harga akan berbalik ke arah trend sebelumnya. pada saat sudah dilakukan analisa dengan fibo sebaiknya digunakan indikator untuk mengukur overbought dan oversold seperti Stochastic Oscilator dkk atau bisa pula menggunakan pola-pola candlestick yang sudah banyak para ahli membahasnya tinggal searching aja di mbah g**gl*.

Catatan :  Jangan melakukan open posisi saat harga sedang breakout (tembus) di salah satu puncak atau lembah tetapi tunggulah hingga adanya retrace dulu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar